Topik daun sambiloto untuk gatal – Daun sambiloto memang mulai banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia terkait khasiat kandungannya. Meski begitu, banyak opini yang berkembang bahwa daun sambiloto bisa digunakan untuk kondisi gatal. Lalu, bagaimana fakta sebenarnya yang perlu Anda ketahui?

Pada artikel kita akan membahas secara lengkap dari deskripsi, khasiat, cara penggunaan, hingga aspek keamanannya, khusus untuk Anda yang ingin tahu apakah memang benar bahwa Andrographis paniculata (daun sambiloto) dapat membantu mengobati gatal.
Baca Juga: Berapa Kadar Gula Darah 1 Jam Setelah Makan? Sesuai Umur Anda!
Sekilas Tentang Daun Sambiloto
Daun sambiloto adalah bagian dari tanaman Andrographis paniculata, yang dikenal di Indonesia dengan sebutan “sambiloto”, “sambilata”, atau “ki oray” dalam bahasa Sunda. Tanaman ini tumbuh subur di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Secara tradisional, masyarakat Indonesia sudah mengenal sambiloto sebagai tanaman obat–obatan jamu yang pahit rasanya dan digunakan untuk berbagai kondisi seperti flu, radang, bahkan gatal-gatal. Secara kimia, daun sambiloto mengandung senyawa aktif seperti andrographolide, flavonoid, tanin, saponin, dan terpenoid yang menjadi dasar penelitian farmakologinya.
Melansir Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Univeristas Malahayati, bahwa kandungan andrografolid didalamnya mampu meningkatkan fungsi sistem pertahanan tubuh seperti sel darah putih untuk menyerang bakteri dan antigen lainnya (immunomodulator), flavonoid sebagai antiinflamasi, dan tanin sebagai antidiare.
Dengan demikian, tidak heran jika banyak orang tertarik untuk menggunakan daun sambiloto sebagai herbal pilihan untuk beragam kondisi gangguan kesehatan termasuk gatal-gatal.
Benarkah Khasiat Daun Sambiloto untuk Gatal? Cek Faktanya!

Setelah mengetahui sekilas tentang daun sambiloto, lantas benarkah tanaman tersebut bisa berkhasiat untuk gatal di tubuh (baik karena alergi, eksim, kulit kering, atau kondisi lainnya)? Ya, secara tradisional dan berdasarkan beberapa penelitian awal, daun sambiloto memiliki potensi untuk membantu kondisi gatal karena sifat anti-inflamasi, anti-alergi, dan antioksidannya.
Melansir E-Book Serial The Power of Obat Asli Indonesia BPOM, bahwa daun sambiloto yang ditumbuk atau dikompres juga dapat digunakan untuk mengobati kulit gatal-gatal. Praktek pembuatan obat-obatan tradisional berbahan baku daun sambiloto dapat berbentuk ramuan maupun tunggal. Bahkan, sejak dahulu kala sambiloto digunakan oleh masyarakat Jawa untuk mengobati luka akibat gigitan ular berbisa.
Meski begitu, faktanya bukti klinis khusus pada manusia untuk penggunaan “daun sambiloto untuk gatal” masih terbatas sehingga daun sambiloto memang bisa Anda coba sebagai salah satu pilihan alami, tapi tidak boleh dianggap sebagai “jaminan” atau pengganti konsultasi dokter, terutama untuk gatal yang kronis, luas, atau disertai kondisi serius.
Cara Mengolah Daun Sambiloto
Jika Anda tertarik mencoba menggunakan daun sambiloto secara mandiri misalnya sebagai ramuan tradisional, berikut beberapa cara pengolahannya yang bisa dipraktikan:
1. Seduhan Daun Sambiloto (Seperti Teh Herbal)
Cocok untuk: mengatasi gatal dari dalam tubuh (misalnya akibat alergi atau peradangan).
Cara:
- Siapkan 4–5 lembar daun sambiloto kering.
- Masukkan ke dalam gelas, lalu tuangkan air panas mendidih (±250 ml).
- Diamkan 10 menit hingga air berubah warna hijau kecokelatan.
- Saring dan minum hangat.
- Tambahkan madu atau irisan jahe untuk mengurangi rasa pahit.
2. Ramuan Oles (Untuk Gatal Kulit Luar)
Cocok untuk: gatal karena gigitan serangga, iritasi ringan, atau biang keringat.
Cara:
- Cuci bersih 5–7 lembar daun sambiloto segar.
- Tumbuk halus hingga keluar airnya.
- Campurkan sedikit minyak kelapa atau lidah buaya (agar tidak terlalu kering).
- Oleskan pada area kulit yang gatal, diamkan 15–20 menit lalu bilas.
- Lakukan sebanyak 2 kali sehari sampai rasa gatal berkurang.
3. Air Rebusan untuk Kompres Kulit
Cocok untuk: gatal pada kulit akibat alergi ringan atau ruam.
Cara:
- Rebus daun sambiloto 7–10 lembar dalam 500 ml air.
- Setelah dingin, celupkan kain bersih ke air rebusan tersebut.
- Kompres pada bagian kulit yang terasa gatal selama 10–15 menit.
- Ulangi proses 2-3 kali sehari sampai gatal-gatal hilang.
Baca Juga: Benarkah Gula Darah Tinggi Menyebabkan Gatal? Ini Fakta Jawabannya!
Apakah Daun Sambiloto bisa Menyembuhkan Kurap?
Kurap (tinea) adalah infeksi jamur pada kulit yang sangat umum dengan ditandai oleh bercak merah melingkar yang terasa gatal, bersisik, atau perih. Lalu, apakah sambiloto bisa menyembuhkan kurap yang juga menyebabkan gatal?
Kurap adalah infeksi jamur pada kulit yang sering menyebabkan bercak merah melingkar disertai rasa gatal dan bersisik. Beberapa orang mungkin mencoba menggunakan daun sambiloto sebagai obat alami karena tanaman ini terkenal memiliki sifat antiinflamasi dan antibakteri. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada penelitian kuat yang membuktikan bahwa sambiloto benar-benar bisa menyembuhkan kurap secara langsung.
Kurap disebabkan oleh jamur, sedangkan efek sambiloto lebih banyak bekerja untuk mengurangi peradangan dan membantu daya tahan tubuh. Jadi, jika mengalami kurap, tetap penting untuk menggunakan salep atau obat antijamur sesuai anjuran medis.
Daun sambiloto bisa menjadi pelengkap alami saja untuk mempercepat pemulihan dan mengurangi rasa tidak nyaman, tapi tidak bisa digunakan sebagai pengobatan utama untuk menghilangkan jamur penyebab kurap.
Apa Boleh Minum Sambiloto Tiap Hari? Apa Efek Sampingnya?

Banyak orang bertanya: “Bolehkah saya konsumsi sambiloto tiap hari agar kulit saya (atau tubuh saya) sehat terus?” Berikut sejumlah fakta tentang hal-hal yang perlu diketahui:
Potensi manfaat konsumsi daun sambiloto secara berkala:
- Karena sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan imunomodulator dari sambiloto, memang sejumlah kajian menyebut bahwa penggunaan teratur bisa mendukung fungsi tubuh.
- Selain itu, sambiloto juga bisa menjadi imunosupresor yang dapat menurunkan respon kekebalan tubuh saat sistem kekebalan tubuh meningkat melebihi kondisi tubuh normal.
Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat mengonsumsi sambiloto dalam jangka panjang. Melansir laman Web MD, sambiloto bisa menyebabkan efek samping seperti diare , muntah , ruam, sakit kepala , pilek , dan kelelahan . Efek samping lebih mungkin terjadi pada dosis yang lebih tinggi. Daun sambiloto kemungkinan aman bila digunakan dalam dosis hingga 340 mg per hari hingga 12 bulan.
Selain itu, untuk wanita hamil kemungkinan tidak aman jika dikonsumsi selama kehamilan. Ada kekhawatiran bahwa herbal ini dapat menyebabkan keguguran. Untuk ibu menyusui sebaiknya menghindari untuk mengonsumsi tanaman ini karena belum ada cukup informasi penelitian yang cukup andal mengetahui keamanannya bagi busui.
Kesimpulannya, daun sambiloto boleh diminum, tetapi tidak untuk dikonsumsi setiap hari secara terus-menerus. Gunakan dengan bijak sebagai pendukung kesehatan.
Meski Pahit, Daun Sambiloto Juga Bisa Jaga Kadar Gula Darah Anda
Selain peran dalam kulit atau kondisi gatal, satu manfaat yang cukup banyak disorot adalah potensi sambiloto dalam membantu mengontrol kadar gula darah yang bisa jadi relevan bagi Anda yang peduli dengan gula darah, pra-diabetes atau diabetes.
Melansir Jurnal Penelitian Perawat Profesional (2021), bahwa ekstrak daun sambiloto juga dapat merangsang pelepasan insulin dan menghambat absorbs glukosa melalui penghambatan enzim alfaglukosidase dan alfa-amilase. Disamping itu, ekstrak daun sambiloto mengandung banyak senyawa didalamnya, daiantaranya andrografolid, andrografin, flavonoid, penikulin dan senyawa-senyawa lainnya yang juga dapat bertindak sebagai antidiabetes.
Jadi, bagi Anda yang juga mengalami gatal-gatal dan memiliki riwayat gula darah tinggi, bisa mengenali sambiloto sebagai salah satu solusi alami berpotensi dan menarik.
Baca Juga: Berapa Kadar Gula Nasi Panas dan Dingin? Pahami Fakta Perbedaannya!
Jaga Kadar Gula Darah dengan Cara yang Lebih Praktis Tanpa Pahit Seperti Seduhan Teh GlucosTea yang Alami dan Segar!
Jadi, apakah benar bahwa daun sambiloto untuk gatal? Ya, secara tradisional dan penelitian awal ada bukti bahwa sambiloto punya potensi meredakan gatal-gatal melalui mekanisme anti-inflamasi dan anti-alergi. Namun, bukti klinis khusus untuk penggunaan gatal (termasuk kurap atau kondisi dermatologis kompleks) masih terbatas, sehingga tidak bisa dianggap sebagai solusi tunggal atau pengganti pengobatan medis.
Jika Anda tertarik mencoba: pastikan olah dengan benar, mulai dosis ringan, dan pantau kondisi kulit atau tubuh. Meskipun daun sambiloto sangat bermanfaat, kenyataannya banyak orang yang tidak suka dengan rasa pahitnya yang kuat.
Kalau Anda peduli dengan kadar gula darah, memiliki riwayat pra-diabetes atau diabetes, dan mencari cara yang lebih praktis, enak dikonsumsi, dan tetap alami, Anda bisa mencoba GlucosTea yang merupakan teh herbal yang dirancang khusus untuk membantu menjaga kadar gula darah.

Mengapa GlucosTea bisa jadi pilihan menarik:
- Dikemas dalam kantong teh praktis, mudah diseduh kapan saja, dibandingkan repot menyiapkan daun sambiloto segar.
- Rasa yang lebih ramah dibandingkan jamu pahit tradisional sambiloto, sehingga cocok untuk konsumsi rutin.
- Produk sudah tersedia secara online di Indonesia melalui situs resmi dan marketplace.
- Didesain untuk orang yang ingin menjaga kadar gula darah secara alami, bukan hanya saat gula darah sudah tinggi tetapi bisa cocok bagi Anda yang pra-diabetes, resisten insulin, atau ingin pencegahan jangka panjang.
Itulah ulasan mengenai benarkah khasiat daun sambiloto untuk gatal beserta faktanya. Untuk membeli GlucosTea, Anda bisa langsung mengklik pada gambar produk atau melalui tautan link pembelian GlucosTea secara online atau daring di marketplace berikut ini.
Segera beli GlucosTea karena ada diskon produk bulan ini untuk membanntu Anda mendapat khasiat menjaga kadar gula darah yang mirip dengan daun sambiloto bahkan dengan rasa yang segar!


